Gelar Diskusi dan Sosialisasi Asosiasi ARVINDO
Asosiasi Ritel Vape Indonesia (ARVINDO) telah menyelenggarakan silaturahmi dan sosialisasi “Diskusi Peluang dan Tantangan Retail Vape di 2023” pada tanggal 18 November lalu. Agenda silaturahmi ini mempertemukan pengurus besar asosiasi, perwakilan asosiasi lain, dan pengusaha ritel vape se-Indonesia. Acara berlangsung selama tiga jam dari pukul 4 hingga 6 sore WIB di Rumah Toean, Jakapermai, Bekasi.

“Tujuan utama dari ARVINDO adalah bagaimana caranya agar ritel terus berkembang, kuat, dan kami bisa memperjuangkan ritel-ritel vape di Indonesia,”
Firman selaku Ketua ARVINDO
Firman menambahkan, asosiasi ini terbentuk pada tanggal 10 November 2022. Asosiasi ini memiliki visi dan misi utama dalam menyuarakan suara-suara ritel vape di Indonesia. Selain itu, asosiasi ini juga berupaya terus mengembangkan kemampuan dan soft skill pengusaha ritel vape.
Program Jangka Pendek
Setelah belum lama ini terbentuk, ARVINDO berupaya untuk dapat menjangkau pengusaha ritel vape se-Indonesia. Dalam hal ini, asosiasi berupaya untuk duduk Bersama dengan para distributor dan pengusaha vape guna mengumpulkan aspirasi pelaku usaha. Dengan demikian, forum akan berupaya menyelesaikan masalahnya sehingga industri ritel vape akan terus terjaga.
“Kita ingin bertemu dengan para distributor, principal-principal yang membawa suara-suara keluhan dari ritel, kita akan bersama-sama cari sumber permasalahannya,” ujar Firman
Solusi Masalah
Di awal berdirinya ARVINDO, program-program akan fokus kepada penjaringan pengusaha ritel vape di Indonesia. Ketua ARVINDO mengatakan, seluruh ritel vape dapat bergabung menjadi anggota dari asosiasi ini. Dengan ini, ia menambahkan bahwa ada beberapa keuntungan dengan menjadi anggota untuk asosiasi ini.
“Asosiasi ARVINDO sebenarnya ini merupakan asosiasi bersama-sama, sarana untuk pengusaha vape dan ritel untuk bisa mengeluarkan permasalahannya. Kita sebagai asosiasi yang sudah legal akan duduk bersama dengan para stakeholder guna mencarikan solusi dari permasalahan teman-teman ritel,” ujar Firman.
Menurut Firman, persoalan yang kerap muncul di kalangan ritel ialah soal perbedaan harga ritel. Kendati perbedaan harga adalah hal yang lumrah di kalangan pengusaha vape, jarak harga yang terlalu tinggi tetap akan mengganggu keberlangsungan usaha vape di Indonesia.
“Masalahnya lebih ke gap harga yang terlalu besar antar toko atau dengan yang lain, antara MSRP dan lapangan, apalagi harga online itu terlalu jauh. Hal itu masuk ke dalam program kerja ARVINDO,” tutup Firman.
Baca juga: