Walaupun produk alternatif tembakau memiliki banyak macam, Vape merupakan produk yang paling populer di Indonesia. Beberapa penikmatnya juga menggunakan vape sebagai alat bantu untuk berhenti merokok. Namun, ada sisi lain dari vape yang juga menarik untuk dibahas: Penggunaan Vape sebagai hobi.

Layaknya hobi lain, vape memiliki daya tarik tersendiri. Mulai dari onderdil, trik asap, dan kegunaannya sebagai alat sosial. Tidak jarang hobi ini mendorong peminatnya untuk membentuk komunitas, inilah salah satu alasan terbentuknya Vape Squad Indo. Vape Squad Indo adalah salah satu komunitas pencinta vapeyang tergolong pionir dan terbesar di Indonesia. Dibentuk oleh empat sekawan pencinta vape Dani, Robi, Ari, dan Rayan pada 2014. Hingga saat ini Vape Squad Indo memiliki 25 chapter yang tersebar di seluruh Indonesia. Inovasi tembakau mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dan berbincang-bincang dengan Dani dan Ari untuk membahas semangat komunitas Vape Squad Indo dan tren vape di Indonesia.

Perkembangan Vape Squad Indo Sebagai Komunitas Pecinta Vape

Dani, Robi, Ari, dan Rayan sudah mengenal satu sama lain jauh sebelum Vape Squad Indo terbentuk. Berawal dari kebosanan nongkrong hanya berempat, mereka membentuk Vape Squad Indo agar dapat berkumpul dan berbagi liquid (cairan nikotin yang dipanaskan dan menjadi uap vape) dengan sesama pencinta vape. Pada 2013, vape bukanlah produk yang lumrah, masih sulit ditemukan di pasaran, dan hanya bisa didapatkan dari luar negeri. Harga liquid pun tergolong mahal, sekitar Rp300.000,00 hingga Rp500.000,00 untuk ukuran 30 ml, jika dibandingkan dengan sekarang, vapers sudah bisa mendapatkan cairan 100 ml dengan harga Rp100.000,00. Ditambah lagi pada saat itu masih banyak produk oplosan atau bootleg yang sulit dibedakan dari produk asli, sehingga kualitas dan keamanan produk belum tentu terjamin seperti sekarang.

Salah satu kegiatan Vape Squad Indo adalah keliling toko vape untuk mengulas dan mempromosikan produk. Kegiatan kunjungan ke toko juga cenderung santai dan sederhana, mulai dari nongkrong bareng sambal nge-vape hingga kompetisi trik vape kecil-kecilan. Namun hal inilah yang mempererat jaringan antara penjual vape, karena para penjual ikut membalas kunjungan ke toko vape lainnya. “Zaman dulu parah. Masing-masing pemilik toko, belum mau main ke toko yang lain,” ujar Dani menggambarkan persaingan perdagangan sebelum vape sepopuler sekarang.

Peminat vape yang terus bertumbuh ditambah di Indonesia dan maraknya penggunaan media sosial membuat Vape Squad Indo tumbuh pesat. Permintaan untuk meresmikan chapter baru terus meningkat dari berbagai daerah, inisiatif datang dari teman berkumpul hingga kenalan pecinta vape dari media sosial. Selainmenawarkan suasana kekeluargaan, Vape Squad Indo juga memberikan persyaratan yang mudah untuk bergabung dengan komunitasnya, kegiatan di setiap chapter pun disesuaikan dengan keinginan masing-masing. Satu persyartannya hanyalah vapers wajib berumur di atas 18 tahun, selain itu tidak ada persyaratan atau kewajiban yang mengikat bagi anggota Vape Squad Indo “Ini juga cuma sekadar hobi, jadi nggak bisa kalau terlalu mengikat mereka juga kan,” ujar Dani. 

Tren Vape di Masa Depan 

Walaupun banyak pihak yang memprediksi vape akan menjadi ancaman bagi industri rokok,  Dani beranggapan bahwa rokok dan vape tidak berkompetisi karena ukuran pasar yang berbeda jauh. Namun, dalam jangka panjang, situasi mungkin saja berubah. Seiring dengan popularitas vape yang meningkat, regulasi yang semakin mendukung, dan harga rokok yang semakin mahal. 

Dani pun merasakan bahwa peminat vape di Indonesia semakin banyak dan sudah lebih lumrah. Terutama pada 2019, terlihat wajah-wajah baru vapers bermunculan di berbagai festival vape tanah air. Mulai dari pengguna vape hingga penjual vape baru. Selebriti dan influencer seperti Jerinx SID, Isa Bajaj dan Anya Geraldine pun juga ikut meramaikan pasar vape dengan kolaborasi liquid mereka. 

Dengan meningkatnya tren vaping Dani dan Ari berpesan untuk penikmat vape Indonesia agar terus menjaga nama baik vape dengan memerhatikan kenyamanan masyarakat sekitar ketika menggunakan vape di tempat umum, dan berkomitmen untuk melarang pengguna di bawah umur agar tren vape di Indonesia bisa terus berjalan pesat.