Persaudaraan yang Heartwarming Ala Hexohm Indonesia

Komunitas Hexohm Indonesia berdiri pada 5 Juni 2015. Sejak saat itu, Hexohm Indonesia berkembang pesat menjadi komunitas besar dengan ikatan yang kuat di antara anggota-anggotanya. 

Adalah Pakdhe Pucha – sapaan akrab dari para anggota – sebagai salah satu Penasihat dari Hexohm Indonesia, yang telah meluangkan waktunya untuk ngopi sore bersama Inovasi Tembakau. Obrolan hangat seputar komunitas hingga diskusi menarik soal industri vape, membawa Inovasi Tembakau untuk mengenal Hexohm Indonesia lebih dekat.

Berawal dari mimpi, hingga menjadi komunitas berbadan hukum

Berangkat dari mimpi yang sederhana nan senada oleh Mas Andri Gustian dan keempat rekannya, Hexohm Indonesia memiliki keinginan untuk mengumpulkan pengguna device yang sama. Saat itu, Hexohm bukanlah device yang populer, bahkan langka. Seiring berjalannya waktu, komunitas ini telah memiliki sekitar tujuh ribu anggota dengan seratus sepuluh chapters di Indonesia dan luar negeri. 

Melihat bagaimana daerah-daerah memiliki bibit-bibit kepengurusan yang baik, Hexohm Indonesia kemudian mengadakan pemilu untuk memilih seorang ketua, yang akan memiliki hak prerogatif untuk menunjuk pengurus lainnya. Kepengurusan tersebut akan mewakili anggota-anggota di daerah.  

Selain pengurus, Hexohm Indonesia juga menunjuk tiga orang penasihat dari Hexohm Jakarta, Pekalongan, dan Bali untuk memberikan masukan ke anggota pada setiap chapter.. Selain itu, Hexohm Indonesia juga memiliki dewan perwakilan daerah dan dewan perwakilan wilayah yang dapat mengakomodir aspirasi dari anggota.

Pengurus menyadari bahwa Hexohm Indonesia lebih dari sebuah komunitas vape. “We are beyond that,” tutur Pakdhe Pucha. Oleh karena itu, sejak tahun 2019, Hexohm Indonesia sudah berbadan hukum. Pengurus mengambil langkah tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa setiap komunitas memiliki kerentanan terhadap conflict of interest. Dengan adanya jaminan hukum, maka akuntabilitas sebuah komunitas dan aktivitasnya akan terjaga. “Komunitas ini benar-benar kita konsepkan supaya bisa bersaing dan punya bargaining secara hukum,” tegas Pakdhe Pucha, terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan nama baik komunitas maupun kasus kehilangan device

Komunitas bergerak dengan visi persaudaraan yang heartwarming

Visi utama Hexohm Indonesia adalah persaudaraan. Vape menjadi cara bagi komunitas ini untuk bertemu dengan saudara-saudara sebagai sesama pengguna Hexohm. Meskipun memiliki jumlah anggota yang sangat banyak, namun satu anggota dengan yang lain memiliki rasa ingin terikat dan juga rasa kepemilikan yang besar terhadap komunitas. Para anggota dapat menyelesaikan masalah mereka karena terdapat perasaan yang kuat terhadap komunitas. “Alhamdulillah, mayoritas punya sense of belonging. In the end, anggota-anggota yang aktif akan dapat benefitnya, seperti banyak teman-teman dan persaudaraan makin kuat. Akhirnya, yang belum aktif bisa terpancing untuk aktif,” pungkas Pakdhe Pucha lega. 

Hexohm Indonesia adalah komunitas yang bergerak dengan solidaritas tinggi. Komunitas ini seringkali menggalang dana untuk donasi dan menyalurkannya secara langsung ke daerah-daerah yang terdampak bencana. Dalam hal ini, peran chapters di daerah sangat signifikan, yaitu sebagai informan mengenai kondisi yang ada di daerahnya, terutama jika terjadi bencana. 

Rasa persaudaraan yang kuat kemudian melahirkan jejaring yang luas bagi Hexohm Indonesia, mulai dari chapter Lhokseumawe hingga Jayapura, bahkan Korea Selatan. Uniknya, Hexohm Indonesia juga memiliki chapter bernama Hexohm Navy, yang terdiri dari Angkatan Laut dengan Hexohm sebagai device vape mereka. “Persaudaraan ini mengenalkan kita ke banyak hal dan banyak orang. Saya juga nggak nyangka bisa jadi seluas ini. Ini heartwarming banget buat saya. Jadi saya nyeletuk, once you go HEX, you will never go back! Terus jadi diikuti sama anggota yang lain.” seru Pakdhe. 

Harga device bukan parameter

Pertama kali menggunakan Hexohm, Pakdhe dan teman-teman mengalami dua reaksi umum. “Biasanya begini: Wih Hexohm! (atau) Mahal banget! Padahal bentuknya kaya kotak sabun,” cerita Pakdhe sambil tertawa, ketika membahas soal device-nya.

Hexohm merupakan device pertama yang Pakdhe punya, ketika ia berusaha untuk berhenti merokok setelah tujuh belas tahun. Ia memilih Hexohm karena review dan rekomendasi yang bagus, bentuknya sederhana, tangguh, warnanya juga catchy. Begitu pertimbangannya saat itu.  

Sebelum sepenuhnya beralih ke vape, Pakdhe adalah seorang dual user. Tahun 2015, ia berhasil sepenuhnya beralih ke vape. “Niat memang ga ngefek, tapi harus ada momen tambahan kalau gua harus bisa berhenti merokok. Selama gua bisa berhenti, mengurangi atau apapun bahasanya, gua harus berhenti.” Tekad tersebut akhirnya membawa Pakdhe berhenti dari kebiasaan yang sudah ia lakukan sejak usia dua belas tahun. 

Pakdhe percaya bahwa pada akhirnya, ketika pengguna sudah dewasa dalam vaping, mereka akan mencari lebih rasa. Ada sugesti yang membuat rasa liquid menjadi lebih enak, ketika menggunakan Hexohm. “Jangan dinilai mahalnya,” katanya. 

Selain rasa, aspek nilai juga menjadikan Hexohm sebagai device yang unik. Nilai tersebut bermacam-macam, mulai dari seni, pengalaman, siapa yang sebelumnya menggunakan device tersebut, hingga rasa nasionalisme berdasarkan asal device tersebut sebelumnya. Menurut Pakdhe, tetap ada yang menjual device Hexohm seharga seratus juta rupiah. Selain itu, Hexohm juga memiliki nomor seri unik pada setiap device yang membuatnya unggul dari produk lain. Sehingga, jika ada device yang hilang, maka akan mudah untuk ditelusuri. 

Bagi Hexohm Indonesia, yang terpenting bukan soal device yang mahal, tetapi persaudaraan yang kuat antar anggota komunitas. 

Menjadi support system bagi industri dan pengguna

Sebagai komunitas, Hexohm Indonesia percaya bahwa komunitas memiliki peran penting dalam menjaga industri vape. Oleh karena itu, himbauan untuk memberdayakan industri selalu disampaikan kepada chapters. Menurut Hexohm Indonesia, komunitas dapat menjaga harga device sesuai standar dan mengacuhkan persaingan harga. Komunitas dapat menemukan nilai dari sebuah device dan memberikan tinjauan terhadap produk berdasarkan pengalamannya. Oleh karena itu, ada harapan standarisasi untuk produk vape dengan proses administrasi yang tidak memberatkan industri, sehingga keamanan produsen dan konsumen akan terjamin. 

Selain industri, gerakan-gerakan positif dalam upaya berhenti merokok, juga perlu mendapatkan dukungan. Dengan berkomunitas, para anggota dapat saling menjadi support system yang akan membantu untuk berhenti merokok. Tidak perlu malu, jika masih menjadi dual user. “Setiap batang yang lo kurangin, it is already a win! Karena esensinya, kita quitting the deadliest addiction in the world. Komunitas akan bantu jagain lo,” Kata Pakdhe sebagai penutup ngobrol santai sore itu.