Komunitas Perokok Bijak (KOJAK) dibentuk pada 2015 atas inisiasi Suryokoco sebagai respons atas penilaian yang sering kali tidak objektif mengenai perokok. Siang itu, Inovasi Tembakau berkesempatan untuk berbincang dan mengenal komunitas ini lebih dalam. Dengan semangat edukasi yang meletup-letup, komunitas Perokok Bijak banyak membagi cerita tentang etika-etika dalam merokok yang sangat menarik kepada Inovasi Tembakau.
Hadir dengan semangat edukasi
Komunitas Perokok Bijak hadir dengan semangat untuk memberikan edukasi dan literasi mengenai manfaat dan bahaya rokok. Hal tersebut berangkat dari adanya logika-logika yang kadang tidak benar dan tidak objektif mengenai perokok, meskipun industri ini memberikan pemasukan yang signifikan bagi negara, terutama melalui cukai.
Komunitas yang sudah memiliki anggota sekitar dua ratus orang ini, kemudian aktif menyosialisasikan prinsip-prinsip, etika, dan edukasi dalam menjadi perokok yang bijak. Dalam mana, komunitas ini sepakat bahwa tidak ada perokok yang dibawah umur, perokok didorong untuk mengonsumsi rokok yang dikenakan cukai, rokok sebagai produk yang hanya dapat digunakan orang dewasa, serta larangan untuk merokok di dekat anak-anak.
“Di satu sisi, banyak yang melihat bahwa merokok itu tidak baik. Namun, industri ini juga menjadi salah satu pendapatan negara. Perokok adalah mereka yang mau dan menyadari bahaya dari rokok tersebut. Di sisi lain, kita juga mengingatkan orang lain untuk tidak merokok,” kata Aji, salah satu pegiat komunitas Perokok Bijak.
“Kita menyosialisasikan untuk tidak merokok ketika jarak asbak lebih dari tiga meter. Bagi Perokok Bijak, anti untuk menawarkan rokok kepada yang bukan perokok,” tambah Suryokoco, pendiri sekaligus ketua Komunitas Perokok Bijak.
Dalam upayanya menyebarkan semangat edukasi dan etika dalam merokok, Perokok Bijak menyayangkan bagaimana kampanye-kampanye anti rokok, yang melibatkan anak-anak untuk berbuat anarkis dan menanamkan kebencian dengan membongkar paksa banner took yang didapat dari industr rokok. Perokok bijak sepakat anak-anak dan remaja tidak boleh merokok, dan dalam edukasi selayaknya anti rokok tidak melibatkan anak-anak.
Upaya advokasi sebagai wujud kepedulian
Bagi KOJAK, sangat disayangkan ketika ada pembatasan akses terhadap perokok, tanpa upaya akomodasi yang diberikan. Dalam hal ini, kebanyakan area merokok di tempat-tempat umum, justru tidak nyaman. “Di Jepang aturan perokoknya sangat ketat, mereka memiliki satu gerbong khusus merokok lengkap dengan fasilitasnya di dalam kereta api jarak jauh,” pungkas Suryokoco.
Di sisi lain, KOJAK juga menilai pentingnya perusahaan-perusahaan rokok untuk memberikan edukasi tentang etika merokok kepada para konsumennya. Dengan demikian, stigma negatif terhadap perokok dapat dikikis secara perlahan-lahan.
Berangkat dari upaya mengakomodasi kebutuhan teman-teman perokok, KOJAK juga aktif melakukan advokasi. Mulai dari diskusi dengan pakar, produsen, hingga advokasi kebijakan. “Ada Peraturan Daerah mengenai Kawasan tanpa rokok. Dari kata-katanya saja, bisa mengarah pada pemaknaan yang salah, yaitu tidak boleh membawa rokok sama sekali. Lain halnya, jika kebijakan berbicara tentang Kawasan tanpa merokok. Hal-hal itulah yang kita perdebatkan,” jelas Suryokoco ketika membahas tentang advokasi sebagai wujud kepedulian bagi teman-teman perokok.
Sosialisasi, edukasi, dan advokasi dilakukan KOJAK melalui berbagai saluran kegiatan, seperti seminar dan diskusi yang bertajuk Serius Santai Komunitas Perokok Bijak (Sersan KOJAK). Dalam diskusi tersebut, komunitas akan mengundang Pemerintah dan industri untuk membahas mengenai industri tembakau dan rokok, serta kebijakan-kebijakan terkait.
Di samping itu, KOJAK juga memanfaatkan berbagai saluran komunikasi, seperti Zoom Meeting, Facebook, Instagram, Youtube, dan saluran televisi yang dikelola oleh Suryokoco. Harapannya, kegiatan-kegiatan sosialisasi edukasi tersebut juga dapat didukung oleh produsen.
Etika yang seharusnya menjadi pemahaman bersama
Menurut KOJAK, saat ini beberapa etika dasar dalam merokok justru tidak banyak dipahami. Misalnya, pantang bagi seseorang untuk membuka kemasan rokok orang lain yang merupakan pemilik dari rokok tersebut. “Batang pertama dan terakhir rokok adalah milik yang membeli,” tegas Suryokoco. Artinya, perokok harus saling menghormati dan menyadari bahwa rokok dalam kemasan tersebut bukanlah ranah milik Bersama-sama. Ada urusan etika yang luar biasa.
Bagi KOJAK, ada aturan-aturan tidak tertulis yang menjadi etika. Melalui komunitas ini, para anggota belajar moral tentang bagaimana menjadi seorang perokok.
“Jangan melihat perokok sebagai orang yang tidak beradab dan tidak bijak. Merokok itu pilihan orang dewasa dan rokok adalah produk legal. Bagi teman-teman perokok, kita harus lebih punya etika. Walaupun kita punya anak yang bisa disuruh apa saja, jangan sampai menyuruh anak yang belum berusia delapan belas tahun untuk membeli rokok. Warung dan toko juga sebisa mungkin jangan melayani anak di bawah umur yang hendak membeli rokok,” tutur Suryokoco.
Pentingnya memperjelas roadmap industry
Sebelum menutup perbincangan sore itu, Suryokoco dan Aji memberikan pesan-pesan, baik untuk Pemerintah maupun teman-teman perokok. Menurut Suryokoco, Indonesia perlu memperjelas peta jalan (roadmap) industri tembakau pada semua lini, sehingga tidak akan ada benturan antara sektor pertanian, perkebunan, kesehatan, industri, dan keuangan.
Aji selanjutnya menambahkan bahwa sebatang rokok dapat menghidupi jutaan nyawa lain, jika dapat terus diedukasikan mengenai dampak dalam aspek kesehatan maupun keberadaan industri tembakau. Dalam mana, KOJAK berupaya mengambil peran untuk membantu Pemerintah dalam mengikis habis produk-produk ilegal yang tidak bercukai. Jika sudah demikian, maka pemasukan dari cukai industri tembakau juga akan bertambah.“Industri ini menyibukkan banyak pihak. Menyibukkan rakyat selaku petani tembakau, menyibukkan rakyat selaku buruh pabrik rokok, dan menyibukkan para perokok dalam memperoleh kenikmatan dengan menghisap rokok,” tutup Aji mengakhiri perbincangan siang itu.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Komunitas Perokok Bijak, silakan kunjungi website berikut.