Bincang Asyik dengan #SmartVapers dari Vapers Majalengka
Sebagai salah satu pelopor berdirinya, Angga, bersama para penggiat vape lainnya di Kabupaten Majalengka mendirikan Komunitas Vapers Majalengka pada 2019. Alasannya, dipicu dari masalah masih langkanya toko vape di Kabupaten Majalengka pada saat itu.
Meskipun diterpa badai pandemi Covid-19, komunitas ini berhasil bertahan sampai 3 tahun dan telah merayakan Anniversary ke 3 pada Desember 2021 lalu. Awal mula terbentuk, komunitas ini memiliki anggota sebanyak 50 orang dan karena kesibukan masing- masing ditambah lagi terhalang oleh peraturan PSBB karena wabah Covid-19 anggotanya banyak mengalami penyusutan.
“untuk mempertahankan kebersamaan anggota rencananya sih nanti ke depannya bakal diadakan vape meet sebanyak 3-4x selama setahun sampai anniversary di akhir tahun”, tutur Angga. Selain itu Komunitas Vapers Majalengka ini juga sering mengadakan kegiatan kompetisi saat vape meet.
Mulai nge-vape karena sayang anak
Wawan Namanya, sejak 5 tahun lalu Ia mulai aktif beralih ke vape dan menjajaki komunitas Vapers Majalengka ini. Berawal dari melihat temannya menggunakan vape, Ia pun berkenan untuk mencobanya “pertama sih nyoba selama seminggu abis itu rasanya badan jadi lebih enak dan segar, nafsu makan juga bertambah”, ungkap Wawan.
Sebelum beralih ke vape, Wawan merupakan perokok yang sangat aktif bahkan bisa menghabiskan setidaknya satu setengah bungkus rokok per hari. Namun, karena saat ini dia sudah memiliki anak, menurutnya, beralih ke vape merupakan keputusan yang sangat tepat karena dia sangat menyayangi anaknya tetapi tidak ingin kehilangan ‘sensasi merokok’ sebagai pelepas penat. “Kalo vape lebih aman lah ya kalo deket anak- anak karena kan vape ini baunya lebih cepat hilang gak kayak rokok”, begitu ungkap Wawan.
Menjadi #SmartVapers
Tagline #SmartVapers yang digunakan oleh Vapers Majalengka memiliki makna vapers yang pintar adalah yang patuh dan tunduk pada regulasi pemerintah. Dengan ini Komunitas Vapers Majalengka menyarankan untuk selalu menggunakan liquid yang legal bersertifikasi dan bercukai sesuai dengan standar kebijakan pemerintah.
Selain itu, mereka juga menjadikan komunitas ini sebagai wadah edukasi publik secara positif. “Jalan 2 tahun ini kita sering partner sama Industri dan berbagai media ya harapannya sih bisa buat menjembatani informasi”, tutur Angga. “Disini juga sebenarnya butuh peran pemerintah lagi sih buat edukasi tentang baik buruknya vape”, Triana menambahkan.
Perihal naiknya cukai dengan turunnya cita rasa
Meski sangat menjunjung tinggi integritas sebagai #SmartVapers, tidak sedikit anggota yang berbagi keluh kesah mengenai mahalnya harga liquid yang sepadan dengan penurunan cita rasa.
“Mungkin karena tingginya cukai yang dikenakan oleh pemerintah nih, banyak yang mengeluh kalo cita rasanya berubah tidak seperti dulu lagi. Ya maklum sih mungkin karena besarnya ongkos produksi jadi ada komposisi yang dikurangi. Ya tapi balik lagi itu kan regulasi pemerintah ya kita gak bisa ngapa- ngapain juga”, tutur Angga.
Menurutnya bukan suatu masalah yang besar bagi para vapers jika kenaikan harga terjadi asalkan bisa mempertahankan kualitas dari rasa liquid itu sendiri. Poin terakhir ini bisa menjadi masukan untuk para pelaku industri liquid.